Minggu, 27 September 2015

Surat untukmu...


Dear kamu...
Terima kasih pernah hadir lalu pergi...
Terima kasih pernah bikin nyaman lalu mengacuhkan...
Kamu ingat saat pertama kita bertemu? Detik itu juga  aku mulai mencintaimu, sejak pandangan pertama.
Kamu ingat pertama kali kamu mengirimkan pesan untukku? Detik itu juga  aku merasa kebahagiaan yang tak pernah kudapat. Kamu adalah satu-satunya orang yang bisa membuka gembok hatiku yang telah terkunci selama 3 tahun ini. Yang telah tertutup karena luka yang amat dalam. Luka yang seketika sembuh saat aku mengenalmu. Walaupun tiada perjumpaan lagi di antara kita, perhatian yang kamu berikan itu sudah cukup. Darimu, aku banyak belajar, belajar bagaimana untuk selalu mensyukuri hidup ini. Memang aku cewek yang tak sempurna bahkan jauh dari kata sempurna, namun satu yang harus  kamu tau bahwa aku mencintaimu dengan tulus.
Namun, kenapa setelah rasa nyaman yang kudapatkan dan rasa sayang tumbuh ini tiba-tiba kau menjadi  seseorang yang berbeda? Seperti seseorang tak tak pernah ku kenal sebelumnya. Apakah aku punya salah denganmu? Jika itu yang terjadi, aku minta maaf karena telah mengganggumu selama ini. Aku hanya ingin menjadi seseorang yang berada di dekatmu walaupun kita jauh. Apapun alasanmu dengan perubahan sikapmu itu, aku berusaha menjadi seseorang yang perhatian. Aku akan mencoba melupakanmu walaupun itu sakit. Aku akan mencoba tersenyum dan bahagia untumkmu. Terima kasih telah menyempatkan 3 bulan  ini denganku. Terima kasih telah menghiburku dikala aku sedih. Terima kasih untuk semuanya... Hanya kata maaf yang bisa kuucapkan.
Saat ini aku mungkin belum bisa benar-benar merelakan, namun jika suatu saat aku lelah mungkin rasa sayang ini akan pudar dengan sendirinya. Namun walaupun suatu saat kau akan benar-benar tidak mengenalku, kau akan tetap kuingat dalam otakku. 
TERIMA KASIH PERNAH HADIR WALAUPUN HANYA SESAAT...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar